Menu
Categories
Rudiantara Menkominfo Baru Kabinet Kerja Presiden Jokowi
October 27, 2014 Berita

Presiden Jokowi telah mengumumkan menteri-menteri pilihannya di Kabinet Kerja. Untuk posisi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Presiden Jokowi menunjuk Rudiantara. Rudiantara menggantikan Menkominfo sebelumnya yakni, Tifatul Sembiring.

Menkominfo Rudiantara

Sebelum Rudiantara terpilih ada beberapa nominasi calon Menkominfo yang beredar di masyarakat, yakni Niken Widiastuti (Dirut RRI), Richardus Eko Indrajit (Ketua APTIKOM), Gatot S. Dewa Broto (Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Mantan Humas Kemenkomifo) ataupun Onno W. Purbo (Akademisi dan Praktisi TI).

Rudiantara meraih gelar sarjana pada tahun 1984 di Universitas Padjadjaran. Dan meraih gelar MBA pada tahun 1988 dari IPPM, Universitas Indonesia.

Rudiantara sebelumnya pernah berkarir di Telkomsel, Excelcomindo (XL Axiata) dan Telkom. Posisi terakhir adalah komisaris Indosat. Yang menarik, Rudiantara tak selalu berkarir di bidang telekomunikasi, beliau sempat menjabat wakil direktur utama Semen Gresik dan wakil direktur utama Perusahaan Listrik Negara (PLN). Saat ini, Rudiantara menjabat sebagai komisaris Indosat dan juga masih menjabat di beberapa perusahaan lain.

Pelantikan Rudiantara rencananya akan dilakukan pada hari Senin ini, 27 Oktober 2014 pukul 11.00 WIB. Ada banyak tantangan IT yang harus diatasi, tak melulu soal “internet cepat”, banyak infrastruktur IT yang musti ditingkatkan. Penulis sendiri tertarik apakah Menkominfo memiliki program untuk mengatasi pembajakan? Membajak merupakan kebiasaan buruk masyarakat. Pembajakan dianggap merupakan hal biasa. Rudiantara memiliki waktu 5 tahun untuk berjuang merubah habits buruk tersebut.

R10
"4" Comments
  1. selamat menjalankan tugas baru, sukses selalu !

  2. Piracy is art :v

    Sebelum itu harus ada sebuah standar baru yang bisa menjadi solusi dari ketergantungan akan software bajakan. Baru bisa banting stir.

    • Standar baru bisa menyimpan dokumen semacam ODF, SVG. Jadi jangan disimpan di file “mainstream” docx, cdr nanti masyarakat “tergoda” membajak kembali

Leave a Reply
*