Ketika Microsoft memutuskan fokus menjual Windows Phone dan mematikan Nokia Android, Asha dan S60. Tak ada yang mengira bila Microsoft kemudian merilis ponsel low-end seharga $25 atau Rp 300 ribuan. Nokia 130 menggunakan sistem operasi S30 dan tidak ada koneksi internet.
Walau tidak bisa internetan, ponsel ini bisa memutar MP3 dan video dari memory eksternal (microSD). The Next Web menyebutnya sebagai ponsel pemutar musik dan video termurah. Paling tidak untuk saat ini. Layar Nokia 130 berukuran 1,8 inchi. Waktu bicara 13 jam, waktu siaga 36 hari, memiliki fitur senter serta tersedia model single serta dual sim.
Kelas Nokia 130 berada diantara Nokia 105 dan Nokia 220. Dan ditujukan untuk pasar negara berkembang. Sesungguhnya ponsel fitur masih digemari bahkan di negara maju. Daya tahan baterai dan waktu bicara menjadikannya sebagai ponsel alternatif dari smartphone yang umumnya lebih banyak dipakai untuk internetan.
Microsoft memutuskan untuk mempertahankan ponsel entry level karena tidak memiliki proyek lain untuk menjangkau konsumen di kelas ini. Nokia 130 akan dijual di China, Egypt, India, Indonesia, Kenya, Nigeria, Pakistan, Filipina dan Vietnam.
via The Next Web
